Ahad, 13 Oktober 2013

Sekilas Mengenai Unsur-Unsur Pupuk



Cara mengetahui tanah masam
a. Mengamati lingkungan, bilamana lahan pertanian, perkebunan, tambak, sawah, berada didaerah yang ciri - cirinya disebutkan di artikel yang menjelaskan tentang penyebab tanah masam, maka tanah tersebut pada umumnya bereaksi asam dan memerlukan pengapuran dengan pupuk DSP (Dolomit Super Prima) atau Kapur Pertanian (Kaptan) Cap ADB (Akar Daun Buah)
b. Menggunakan peralatan antara lain kertas lakmus, Ph Meter, dan Soil Tester. Khusus penggunaan peralatan tersebut, dapat meminta bantuan petugas pertanian/perkebunan/perikanan setempat, atau dapat meminta bantuan salah satu distributor pupuk Dolomit Super Prima (DSP) dan Kapur Pertanian (Kaptan) Cap ADB (Akar Daun Buah).
Penyebab Tanah Masam (pH rendah)
Tanah bereaksi masam (pH rendah) adalah karena tanah kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO), ini disebabkan oleh:
Curah hujan tinggi, pada daerah dengan iklim tropika basah, dengan curah hujan yang tinggi, secara alami tanah akan menjadi masam akibat pencucian unsur hara yang ada.
Pupuk pembentuk asam, Pupuk nitrogen seperti Urea, ZA, Amonium Sulfat, Kcl, ZK adalah pupuk yang mempunyai pengaruh mengasamkan tanah.
Drainase, Drainase yang kurang baik, genangan air yang terus menerus pada tanah yang berawa, tanah pada keadaan yang demikian selalu asam.
Adanya unsur berlebihan, Al (Alumunium), Fe (Besi) dan Cu (Tembaga) dalam kadar yang berlebih, seperti disekitar pegunungan verbek atau daerah tambang nikel, besi dan tembaga selalu di jumpai tanah asam.
Proses dekomposisi bahan organik, Pada tanah berbahan organik tinggi seperti pada tanah gambut selalu dijumpai tanah asam dengan pH rendah, hal itu karena proses dekomposisi bahan organik yang dalam prosesnya akan mengusir dan mengeluarkan unsur (Kalsium) CaO dari dalam tanah.  
Pupuk & Kebutuhan Tanaman
Pupuk di definisikan sebagai material yang ditambahkan kedalam tanah atau melalui tajuk dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Tanaman untuk menunjang kehidupan dan produksinya membutuhkan 16 unsur yaitu:
1.      Carbon (C)
2.      Oxygen (O)
3.      Hidrogen (H)
Ketiga unsur tersebut selalu tersedia di alam bebas  dan gratis di berikan oleh yang maha kuasa. Masih ada 13 unsur hara lagi yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro yaitu unsur hara yang banyak di butuhkan tanaman, yaitu:
1. Nitrogen (N)   2. Phospor (P)  3. Kalium (K)  4. Kalsium (CaO)  5. Magnesium (MgO)  6. Sulfur (S)
Sementara yang di maksud dengan unsur hara mikro adalah unsur  hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif sedikit atau sangat kecil, yaitu: Seng (Zn, Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Boron (B), Molibdenum (Mo), dan Chlor (Cl).
Berikut akan di uraikan satu persatu tentang unsur hara makro meliputi kegunaan dan fungsinya serta efek kekurangannya, sumber dan nama-nama pupuk dan kandungannya. Dengan memahami unsur hara yang di butuhkan tanaman, dan nama pupuk serta kandungannya, di harapkan pemupukan yang lebih sempurna, sehingga tanaman akan berproduksi optimal dengan kwalitas yang lebih baik.
Pemberian pupuk untuk tanaman
Unsur Hara dalam tanah akan selalu berkurang karena beberapa faktor, pertama unsur hara terpakai oleh tanaman untuk menunjang kehidupan dan produksinya, sehingga unsur hara terbawa keluar bersama panen, baik berupa buah, bunga, biji dan dedaunan.
Kedua, unsur hara juga bisa hilang karena faktor  pencucian karena hujan dan terbawa aliran air keluar areal lahan atau masuk kedalam lapisan tanah. Karena sebab itulah maka pemupukan diperlukan agar tanaman tetap dapat berproduksi.
Sebelum tabel dosis pemupukan untuk berbagai jenis tanaman dipaparkan, perlu diketahui jumlah unsur hara yang keluar dari tanah/tanaman. Setiap jenis tanaman untuk menghasilkan jumlah panen tertentu mengeluarkan unsur hara dan terangkut bersama panen dalam jumlah yang berbeda.
Smua unsur hara yang keluar bersama panen dan hilang hanyut tercuci air hujan, harus digantikan dengan unsur hara baru, agar tanaman dapat menghasilkan produksi yang memuaskan. Itulah gunanya melakukan pemupukan yang sempurna. Pemupukan dengan unsur hara yang lengkap (N,P,K,S,CaO,MgO) akan menghasilakan produksi yang memuaskan.
Unsur Hara Fosfor (P)
1. Unsur Hara Makro        : Fosfor (P)
2. Nama Pupuk                 : TSP, SP 36, CIRP, Pospat Alam
3. Fungsi Fosfor                : 
            - Mempercepat Pertumbuhan akar semai
            - Memperkuat batang tubuh tanaman
            - Mempercepat proses pembungaan, pemasakan buah dan biji-            bijian
            - Meningkatkan produksi buah dan biji-bijian
4. Sumber - sumber Fosfor (P) :
            - Bahan organik, pupuk kandang, dan lainnya
            - Bahan tambang mineral alami seperti CIRP
            - Pupuk buatan pabrik seperti TSP, SP 36 dll.
5. Gejala kekurangan Fosfor :
            - Daun berubah berwarna tua atau tampak mengkilap   kemerahan
            - Tepi Daun, cabang dan batang berwarna merah ungu, lalu      berubah menjadi kuning, buah kecil, pematangan buah lambat
            - Perkembangan bentuk dan warna buah jelek, biji berkembang           tidak normal, akar lambat berkembang

Unsur Hara Kalium (K)
1. Unsur Hara Makro      : Kalium (K)

2. Nama pupuk                : KCL, ZK, Kalium Majemuk dll.

3. Fungsi Kalium             :
            - Pembentukan protein dan karbohidrat
            - Membantu membuka dan menutup stomata
            - Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit tanaman dan      serangan hama
            - memperluas pertumbuhan akar tanaman
            - Efisiensi penggunaan air (ketahanan pada masa kekeringan)
            - Memperbaiki ukuran dan kwalitas buah pada masa generatif             dan menambah rasa manis/enak pada buah
            - Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga dan buah    tidak mudah rontok.
4. Gejala kekurangan Kalium :
            - Daun terlihat lebih tua, mengerut keriting dan timbul bercak- bercak merah coklat lalu kering dan mati
            - Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek dan tidak tahan simpan (cepat busuk)
            - Kematangan buah terhambat, ukuran kecil dan mudah rontok
            - Batang dan cabang lemah mudah rebah
            - Biji buah menjadi kempes mengkerut

Unsur Hara Kalsium (CaO) & Magnesium (MgO)
1. Unsur hara makro      : Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO)
2. Nama pupuk                : Dolomit Super Prima (Pupuk DSP)
3. Fungsi Kalsium (CaO) & Magnesium (MgO) :
            - Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang       diperlukan tanaman, kolam dan tambak
            - Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, kolam dan tambak bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
            - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat     hara yang sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari bahan      organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP    dan Kcl
            - Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai            kebutuhan tanaman. Artinya dengan Kalsium (CaO) dan    Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
            - Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah       sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah      sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah   lancar dan menjadikan akar semai        bebas bergerak menghisap             unsur hara dari tanah
            - Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang   pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat
            - Membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam     tubuh tanaman
            - Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta     hijau daun yang sempurna
            - Kalsium dan magnesium yang diberikan pada tambak / kolam           ikan adalah salah satu cara konvensional mempertinggi            produktifitas kolam / tambak serta sebagai cara sanitasi untuk             membersihkan kolam / tambak dari hama dan penyakit
4. Gejala kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) :
            - Pada tanaman penghasil biji-bijian akan menghasilkan biji       lemah, keriput, dan kempes tidak berisi
            - Kuncup bunga dan buah busuk dan akhirnya akan gugur
            - Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar tanaman
            - Tepi daun muda mengalami klorosis lalu menjalar ketulang    daun, kuncup tanaman atau tunas muda mati
            - Pada daun tua tampak bercak coklat, lalu menguning, mengering lalu mati
5. Dampak dan kerugian kekurangan Kalsium dan Magnesium :
            - Kekurangan Kalsium dan Magnesium dalam tanah,       menjadikan tanah bereaksi masam, mengakibatkan unsur hara lain seperti Phospor dan      Kalium terikat sehingga tak             terserap oleh tanaman dengan maksimal,             pempukan yang         diberikan kurang efektif dan tidak efisien. produktifitas tanaman menurun rendah dengan mutu hasil kurang baik.        secara ekonomis merugikan karena pendapatan rendah.
            - Kekurangan Kalsium dan Magnesium akan menaikkan unsur Al (Alumunium), Fe (zat besi), Mn (mangan), Zn (sen) dan Cu (tembaga),      unsur tersebut dalam jumlah berlebihan akan     menjadi racun bagi tanah, mengganggu tanaman, kolam dan       tambak
            - Denutrisi pada tanaman mengakibatkan daya tahan tanaman             terhadap serangan hama dan penyakit menjadi rendah,    tanaman mudah terserang hama dan penyakit, demikian pula   dengan udang, ikan dan rumput laut yang berada pada tanah     yang kekurangan Kalsium dan Magnesium

Unsur Hara Nitrogen (N)
1. Unsur Hara (Makro)        : Nitrogen (N)
2. Nama pupuk                      : Urea, ZA, Amonium Sulfat
3. Fungsi Nitrogen                :
            - Meningkatkan pertumbuhan tanaman
            - Meningkatkan  kadar protein dalam tanah
            - Meningkatkan tanaman penghasil dedaunan seperti sayuran dan rerumputan ternak
            - Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam      tanah
4. Sumber-sumber nitrogen :
 a. Nitrogen antara lain bersumber dari pupuk buatan pabrik seperti urea, ZA, dan Amonium Sulfat.
 b. Udara merupakan sumber nitrogen paling besar  yang dalam proses pemanfaatannya oleh tanaman melalui perubahan terlebih dahulu, dalam bentuk amonia dan nitrat yang sampai ketanah melalui air hujan, atau yang di ikat oleh bakteri pengikat nitrogen.
c. Sumber nitrogen lainnya adalah pupuk kandang dan bahan2 organis lainnya.
5. Gejala kekurangan nitrogen :
Tanaman tumbuh kurus kerempeng, daun tua berwarna hijau muda, lalu berubah menjadi kekuning-kuningan, jaringatanaman mengering dan mati, buah kerdil, kecil dan cepat masak lalu rontok.
6. Kelebihan nitrogen berakibat :
            - Menghasilkan tunas muda yang lembek / lemah dan vegetatif
            - Kurang menghasilkan biji dan biji-bijian
            - Menperlambat pemasakan / penuaan buah dan biji-bijian
            - Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan PH tanah, dan          merugikan tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain,    sehingga akan sulit diserap tanaman.
            - Pemupukan jadi kurang efektif dan tidak efisien.









Unsur Hara Sulfur (S)

1. Unsur hara makro      : Sulfur (S)
2. Nama pupuk               : Patentkali, Gypsum, elemental sulfur
3. Fungsi Sulfur              :
            - Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta        membantu pembentukan bintil akar tanaman
            - Pertumbuhan anakan pada tanaman
            - Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan     ketahanan terhadap jamur
            - Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi      membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan     juga aktifator enzim membentuk papain
4. Gejala kekurangan sulfur :
Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat
5. Sumber Sulfur :
Terutama sisa-sisa tanaman dan jasad renik , dimana zat belerang dari sisa-sisa tersebut baru terlepas bila telah ada pelapukan, khususnya dari zat proteinnya
Bahan mineral magnesium sulfat, belerang dan gypsum

hama & penyakit ikan lele



HAMA DAN PENYAKIT IKAN LELE


1.   Penyakit karena bakteri aeromonas Hydrophylla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang dengan cambuk yang terletak di ujung batang, cambuk ini digunakan untuk bergerak, ukurannya 0.7 – 0.8 x 1 – 1.5 mikron.
Gejala : Lele yang terkena bakteri ini warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan, lele bernapas megap-megap di permukaan air.
Pencegahan : lingkungan harus tetap bersih, kualitas air harus baik
Pengobatan : Melalui makanan, antara lain pakan dicampur Terramycyne dengan dosis 50 mg/kg pakan ikan/hari. Diberikan 7 – 10 hari berturut-turut atau dengan sulphonamide sebanyak 100 mg/kg pakan/hari

2.   Penyakit Tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium furtoitum
Gejala : tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tuberilla/bintil pada hati, ginjal dan limpa).
Gejala : Posisi ikan berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik putih disekitar mulut dan sirip.
Pengendalian : Memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam
Pengobatan : dengan Terramycine dicampur dengan makanan 5 – 7.5 gram/100 kg pakan ikan/hari selama 5 – 15 hari

3.   Penyakit karena jamur/cendawan Saprolegnia
Penyebab : jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah
Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala, tutup insang, sirip dan tubuh lainnya. Penyerangan pada telur ikan diliputi benang seperti kapas
Pengendalian : Benih gelondongan dan ikan dewasa direndam Malachyte Green oxalate 2.5 – 3 ppm selama 30 menit dan telur di rendam malachyte green 0.1 – 0.2 ppm selama 1 jam atau 5 – 10 ppm selama 15 menit

4.   Penyakit bintik putih dan gatal (Trichodiniosis)
Penyebab : parasit dari golongan ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amubolis, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut Ichtyopthyrius multifilis.
Gejala :
a. Ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air
b.Terdapat bintik-bintik putih pada kulit, sirip dan insang
c. Ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam
Pengendalian : air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya
Pengobatan : dengan cara perendaman ikan yang terkena inspeksi pada campuran formalin 25 cc/m3 dengan larutan malachite green 0.1 gr/m3 selama 12 – 24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.




5.   Penyakit cacing Trematoda
Penyebab : Cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus, menyerang kulit dan sirip.
Gejala : Insang yang dirusak menjadi luka-luka kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.

Pengendalian :
a. Direndam formalin 250 cc/m3 air selama 15 menit
b. Methylen Blue 3 ppm selama 24 jam
c. Menyelupkan tubuh ikan kedalam larutan PK 0.01 % selama 30 menit
d. Memakai larutan Nacl 2% selama # 30 menit
e. Dapat juga memakai larutan Na4OH 0.5% selama 10 menit

6.   Parasit Hirudinae
Penyebab : lintah hirudinae, cacing berwarna merah kecoklatan
Gejala : pertumbuhan lambat, karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendalian : Selalu diamati pada saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0.5 ppm.

Apabila ikan lele menunjukkan tanda-tanda sakit, harus dikontrol factor penyebabnya, kemudian kondisi tersebut harus segera diubah missal :
  • Bila suhu terlalu tinggi, kolam diberi peneduh sementara dan air diganti dengan yang suhunya  lebih dingin
  • Bila pH terlalu rendah, diberi larutan kapur 10 gram/100 ltr air
  • Bila kandungan gas beracun (H2S, CO2) tinggi,maka air harus segera diganti
  • Bila makan kurang, harus ditambah dosis makanannya.