SMK BISA ......
Standar Kompetensi
|
:
|
Merawat Telur & Larva
|
Kompetensi dasar
|
:
|
1.
Menetaskan
Telur
2.
Memberi Pakan
Larva
3.
Mengamati
Perkembangan Larva
4.
Menangani Hama
& Penyakit Pada Larva
|
|
|
|
KD - Menetaskan Telur
v
Telur benda bercangkang yg mengandung zat
hidup bakal calon anak yg dihasilkan oleh ikan.
v
Fekunditas jmlh sel telur yg dihasilkan oleh
seekor ikan betina persatuan berat
Fekunditas
berhubungan erat dgn berat badan, pnjg badan, umur, ukuran butir telur, dan
cara penjagaan (parental care)
v Cara menghitung
fekunditas :
1.
Metode Jumlah
Perhitungan dilakukan satu
per satu (sensus).
2.
Metode Volumetrik
Mengukur volume seluruh telur
dgn cara pemindahan air.
V
F = -----
x n
V
Ket : F = fekunditas, V =
Vol. jumlah telur seluruhnya,
v= Vol. jumlah telur sebagian, n = jumlah
telur
3.
Metode Grafimetrik
W
F = -----
x n
w
Ket : F = fekunditas, W =
Berat seluruh telur,
w= Berat sampel telur, n = jumlah
telur
4.
Metode Von Bayer
Pengukuran garis tengah
(diameter) rata-rata telur.
v Sifat telur setelah terjadi pemijahan sbb :
a.
Adesif : melekat pd substrat, tumbuhan
b.
Non-adesif : melayang di permukaan, tergeletak di
dasar perairan
v Penggolongan telur berdasarkan kuning telur
(deutoplasma) :
a.
Homolecithal : kuning telur sedikit (Ex. Telur mamalia)
b.
Telolecithal : kuning telur banyak/ padat
(Ex. Telur ikan)
v Masa perkembangan telur
a.
Cleavega : Pembelahan zygot scr
cepat menjd unit terkecil
b.
Morula : Pembelahan sel yg
terjd setelah sel berjmlh 32 sel
c.
Blastula : Proses yg
menghasilkan campuran sel blastoderm
d.
Gastrula : Proses perkembangan
embrio lanjutan
e.
Organogenesis : proses perkembangan embrio
akhir
v Penetasan adlh perubahan intracapsular (tempat yg
terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas).
v Penetasan terjadi karena :
1.
Kerja mekanik : perubahan
posisi embrio, pertambahan panjang embrio
2.
Kerja enzimatik :
Enzim chorionase yg bekerja mereduksi chorion shg mjd lembek
v Aplikasi penetasan telur pada ikan lele
ü Telur melekat pd substrat (kakaban)
ü Selama proses penetasan air dialirkan scr terus-menerus
ü Telur hrs terendam seluruhnya
ü Telur yg telah dibuahi berwarna kuning cerah
kecoklatan, telur tdk terbuahi berwarna putih pucat
ü Wadah penetasan dipasang aerasi
ü Telur lele menetas berkisar 24-57 jam dr pembuahan
ü Suhu optimal utk penetasan telur 280C
v Aplikasi penetasan telur pd ikan nila
ü Penetasan dgn metode corong penetasan
· Modifikasi pd kondisi lingkungan dgn cara suplai air
utk gerakan telur
· Corong telur yg digunakan berbntk kerucut terbuat dr
bahan fibre glass, terdpt pipa pemasukan & pengeluaran air
· Pipa pemasukan terletak di dasar corong tetas sdgkn
pipa pengeluaran terletak di gagian atas
· Corong berukuran tinggi 45 cm, diameter atas 30 cm,
diameter bawah 15 cm
· Efektif menetaskan sebanyak 15.000 butir telur
· Tujuan penetasan telur menggunakan corong penetasan
adalah meningkatkan daya tetas telur
ü Penetasan dgn metode konvensional
· Telur nila menetas 4-6 hari
· Telur yg menetas tdk langsung dilepaskan tp tetap didlm
mulut induk
· Kuning larva habis setalah berumur 7 hari
· Induk nila dgn bobot 250-300 gr dpt menghasilkan
300-800 butir telur
v Factor yg mempengaruhi daya tetas telur
a.
Kualitas telur : dipengaruhi kualitas pakan
& tingkat kematangan telur
b.
Lingkungan : suhu, oksigen terlarut,
CO2
c.
Gerakan air yg
terlalu kuat
Jumlah telur
yg menetas
v Daya tetas telur
=
X 100%
Jumlah telur awal
KD - Memberi Pakan
Larva & Mengamati Perkembangan Larva
ü Larva : anak ikan yg berukuran sgt
kecil & blm memiliki bntk morfologi yg definitive (seperti induknya).
ü Fase larva dibagi menjd 2, shg
perawatannya pun hrs dibedakan :
1. Fase pro-larva
Ditandai dgn kuning telur (yolk)
masih dlm kantong, shg pd tahap ini larva tdk membutuhkan pakan tambahan dr
luar.
2. Fase post-larva
Ditandai hilangnya kuning telur &
timbulnya lipatan sirip serta bintik pigmen, pd tahap ini larva membutuhkan
pakan tambahan dr luar
Gambar
perkembangan larva ikan
ü Pakan untuk larva disesuaikan dgn
bukaan mulut yg kecil, pd umumnya pakan larva berupa pakan alami golongan
zooplankton (Ex. Rotifer, copepod, cladocera).
ü Kebutuhan nutrisi bagi larva meliputi
:
a.
Energy
· Ikan memerlukan E sedikit utk
mensintesis protein
· Hal ini terjd krn ikan tdk hrs
mempertahankan suhu tubuhnya
· Utk mempertahankan posisi &
gerakannya dlm air jg membthkn E yg rendah
· Jk E & protein tdk seimbang maka
akan mempengaruhi larva & kualitas air, sebab pakan akan mengalami
degradasi & mengakibatkan pencemaran
· Contoh rekomendasi E utk fingerling
catfish sekitar 8-9 K cal/ gr protein
b. Protein & asam amino
· Protein berfungsi utk pertumbuhan
· Larva ikan membutuhkan 10 macam asam
amino essensial ; arginin, histidin, isoleucin, lisin, metionin,
c.
Lemak
· Peran lemak disamping sbg sumber E,
pertumbuhan, maintenance & proses metabolism
d. Karbohidrat
· Sbg sumber E tp kandungannya hrs
dibatasi, pd jenis ikan tertentu kandungan dektrin 20% sdh akan menghambat
pertumbuhan ikan.
e. Mineral
· Ikan air tawar memperoleh mineral dr
penyerapan langsung melalui insang & kulit, juga diperoleh dr air minum
walaupun ikan air tawar hny sedikit minum air.
f.
Vitamin
· Merupakan senyawa organik yg
diperlukan ikan dlm jmlh sedikit, tetapi tdk dpt mensintesis shg hrs tersedia
dlm pakan.
Gambar pakan
alami larva ikan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan