STANDARD KOMPETENSI – MENGELOLA KUALITAS AIR
KOMPETENSI
DASAR :
1. Mengambil
sampel air
2. Menjelaskan
kriteria kualitas air
3. Mengukur
parameter kualitas air
4. Menentukan
kelayakan lokasi budidaya ikan
5. Mengendalikan
kualitas air budidaya ikan
PENDAHULUAN
ü Media
budidaya ikan merupakan suatu tempat hidup bagi ikan untuk tumbuh dan
berkembang yaitu air. Oleh karena itu air dan ikan tidak bisa dipisahkan tetapi
tidak semua air bisa digunakan untuk pemeliharaan ikan, ada persyaratan yg
harus dipenuhi agar ikan dapat hidup dengan baik didalamnya.
ü Air yang
dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan
kualitas yang sesuai dengan persyaratan ikan.
ü Kualitas air
secara luas dapat diartikan sebagai setiap factor fisik, kimia dan biologi yg
mempengaruhi manfaat penggunaan air bagi manusia baik langsung maupu tidak
langsung.
ü Untuk
keperluan budidaya ikan, kualitas air adalah setiap variable yg mempengaruhi
pengelolaan dan kelangsungan hidup, perkembangbiakan serta pertumbuhan ikan.
ü Pengelolaan air
bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi ikan untuk bisa
hidup, tumbuh dan berkembang biak sehingga memeproleh perkembangbiakan dan
pertumbuhan yang maksimal.
ü Prinsip
dasar pengelolaan air adalah memasukan zat yg bermanfaat kedalam wadah budidaya
dan mengeluarkan zat yg tidak bermanfaat dan merugikan bagi ikan.
ü Kualitas air
sangat menentukan keberhasilan suatu usaha budidaya ikan , oleh karena itu
pengukuran parameter kualitas air dilakukan secara rutin terjadwal dan
kontinyu.
SUMBERDAYA AIR
Berdasarkan
asalnya sumber air yg dpt digunakan utk usaha budidaya ikan dapat dikelompokan
menjadi 2 yaitu :
1. Air
permukaan
Adalah air
hujan yg mengalami limpasan/ berakumulasi sementara ditempat-tempat yg rendah.
Air
permukaan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Air tawar
Perairan
yang memiliki salinitas 0-5 ppt.
1). Perairan
berbentuk aliran (lotik)
Ø Sungai
Adalah
aliran air di permukaan bumi yang terjadi secara alamiah, bergerak dari tempat
yg tinggi ke tempat yg rendah.
·
Sungai di dataran tinggi bersifat jeram
·
Sungai di dataran rendah bersifat tenang
Ø Saluran
irigasi
Adalah
aliran air di permukaan bumi yg terjadi bukan secara alamiah, melainkan sengaja
dibuat untuk keperluan tertentu.
Aliran air
diarahkan untuk keperluan irigasi pertanian, irigasi tambak, saluran irigasi
perkotaan, penggunaan air irigasi harus mendapat izin dari pihak yang
berwenang.
2). Perairan
berbentuk genangan (lentik)
Ø Danau
Adalah genangan air di permukaan bumi yg terjadi secara alamiah.
Ex.
- Danau Sentani, Danau Singkarak,
Danau Tondano
- Danau Toba
di Medan (Sumatra Utara) digunakan utk memelihara ikan mas dan nila sistem KJA
(tahun 2007 terdpt 5.612 unit KJA)
Perairan danau berdasarkan tingkat
kesuburannya menurut Welch (1992) dikelompokan menjadi 3 yaitu :
·
Oligotrofik :
kesuburan rendah, Ex. Danau Toba
·
Mesotrofik :
kesuburan sedang, Ex. Danau Singkarak
·
Eutrofik : kesuburan
tinggi, Ex. Danau Tempe
Ø Waduk
Adalah danau
buatan manusia (man made lake) yg dibangun dgn cara membendung sungai dengan
dam (bendungan).
Ex. Waduk
Saguling di Jawa Barat, Waduk Wadaslintang, Waduk Cirata
Waduk dibangun utk berbagai multi fungsi
(multiple purpose) dgn prioritas utama sbg pembangkit listrik (hydroelectric).
Ø Situ
Adalah danau
atau waduk yg berukuran relatif kecil, baik luasan atau kedalaman atau volume
airnya.
Ex.
Situ Gintung
Situ
berfungsi sebagai penampung air/ tandon (reservoir) untuk berbagai
keperluanpertanian, perikanan, rumah tangga dan industri.
b. Air payau
Perairan
yang memiliki salinitas 6-29 ppt.
Ø Perairan
payau di muara sungai dan pantai
Muara sungai
adalah perairan yang masih dipengaruhi pasang surut air laut dan aliran air
tawar dari sungai.
Ø Perairan
payau di rawa
Rawa adalah genangan air yang terbentuk
akibat adanya legokan (cekungan) di belakang garis pantai yang terisi
(digenangi) air laut.
Ø Perairan
payau di paluh
Paluh adalah
perairan laut yang menjorok jauh ke dalam daratan sehingga membentuk seperti
sungai.
c. Air laut
Adalah
perairan yang memiliki salinitas berkisar 30-35 ppt.
Ø Teluk adalah
perairan laut yang menjorok masuk ke daratan.
Ø Selat adalah
perairan laut di antara 2 atau beberapa pulau.
Ø Shallow sea
adalah perairan laut dangkal yang umumnya berlokasi di dekat pantai.
2. Air tanah
Adalah air
hujan yang mengendap atau air yang berada dibawah permukaan tanah.
Ex. Mata
air, air sumur
Kelebihan air tanah
|
Kekurangan air tanah
|
·
bersih
|
·
kandungan
O2 rendah
·
kadar
CO2 tinggi
·
kandungan
Fe tinggi
|
Air tanah
mempunyai kandungan O2 rendah karena pergerakan airnya lambat,
dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengikisan
kembali air.
Untuk
mengatasi permasalahan air tanah untuk media budidaya sebaiknya air tanah
diinapkan terlebih dahulu semalaman (minimal 12 jam) agar mengalami kontak
dengan udara (proses oksigenasi) dan penggunaan aerator atau kincir air atau
blower untuk meningkatkan O2 terlarut.
PARAMETER
KUALITAS AIR
A. SIFAT FISIK
1. KEPADATAN
(DENSITY/ BERAT JENIS)
2. KEKENTALAN
(VISCOSITAS)
3. TEGANGAN
PERMUKAAN
4. SUHU AIR
5. KECERAHAN
DAN KEKERUHAN AIR
6. SALINITAS
B. SIFAT KIMIA
1. OKSIGEN
2. KARBONDIOKSIDA
3. pH AIR
4. BAHAN
ORGANIK DAN GARAM MINERAL
5. NITROGEN
6. ALKALINITAS
DAN KESADAHAN
C. SIFAT
BIOLOGI
ü Parameter
biologi dari kualitas air yg biasa dilakukan pengukuran utk kegiatan budidaya
ikan adalah kelimpahan plankton, benthos dan perifiton, sebagai organism air yg
hidup di perairan dan dpt digunakan sbg pakan alami bagi ikan.
ü Plankton
adalah organism perairan tingkat rendah yg melayang-layang di air dalam waktu
relatif lama mengikuti pergerakan air.
·
Fitoplankton
Plankton
tumbuhan (mengandung klorofil). Ex. Diatom
·
zooplankton.
Plankton
hewan. Ex. Rotifera, Copepoda, Cladocera
ü Benthos
adalah organism air yg hidup di dasar perairan
ü Perifiton
adalah organism air yg hidup dgn menempel pada substrat.
ü Berdasarkan
ukurannya plankton dibedakan menjadi ;
·
Macroplankton
Masih dapat
dilihat dengan mata telanjang (ukuran >3 mm)
Ex.
Jellyfish, Euphausids, Mysids, Salps
·
Mesolankton
Masih bisa
disaring oleh alat tangkap plankton net #25 (mesh size 0,03-0,04 mm), ukuran
plankton berkisar antara 0,06 mm(60 mikron) - 3 mm.
Ex. Diatoms,
Dinoflagelata
·
Nannoplankton/ Mikroplankton
Dapat lolos
dengan alat tangkap plankton net #25, ukuran <60 mikron.
Ex.
Coccolithophores, Silicoflagellates, bacteria, uniceluler algae
ü Berdasarkan
tempat hidupnya dan daerah penyebarannya, plankton dapat merupakan ;
·
Limnoplankton :
plankton air tawar/ danau
·
Haliplankton :
plankton air asin
·
Hypalmyroplankton :
plankton air payau
·
Heleoplankton :
plankton di kolam
·
Petamoplankton/ Rheoplankton :
plankton di air mengalir/ sungai
PENGUKURAN
KUALITAS AIR
ü Pengelolaan
kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas yg
diinginkan sesuai fungsi peruntukannya utk menjamin agar kualitas air tetap
dalam kondisi alamiah.
ü Pengendalian
pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta
pemulihan kualitas air utk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu
air.
ü Mutu air
adalah kondisi kualitas air yg diukur dan atau diuji berdasarkan parameter
tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yg
berlaku.
ü Baku mutu
air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energy atau komponen yg
ada atau harus ada atau unsure pencemar yg ditenggang keberadaannya di dalam
air.
ü Peraturan
Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air, membagi
criteria kualitas air dalam 4 golongan yaitu ;
·
Golongan A
Criteria kualitas
air yg dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa diolah terlebih
dahulu.
·
Golongan B
Criteria
kualitas air yg dapat digunakan sebagai air baku air minum.
·
Golongan C
Criteria
kualitas air yg dapat digunakan untuk usaha perikanan dan peternakan.
·
Golongan D
Criteria
kualitas air yg dapat digunakan untuk usaha pertanian, industry dan pembangkit
listrik tenaga air.
PARAMETER KUALITAS AIR KIMIA
Ø BAHAN
ORGANIK DAN GARAM MINERAL DALAM AIR
ü Mineral
merupakan salah satu unsur kimia yg selalu ada dlm suatu perairan, Ex. Kalsium
(Ca), Pospor (P), Magnesium (Mg), Potassium (K), Sodium (Na), Sulphur (S), Zat
besi (Fe), Tembaga (Cu), dll
ü Diperairan
umum mineral yg diperlukan phytoplankton diperoleh dari pembongkaran bahan
organik (berasal dari sisa tumbuhan dan binatang yg sudah mati) oleh jasad
renik.
ü Bila
perairan dlm suasan anaerob, maka protein yg mengandung belerang dpt dibongkar
oleh bakteri anaerob (Ex. Bakterium vulgare), hasil pembongkaran tsb adlah gas
H2S dan ditanadai bau busuk, air berwarna kehitaman.
ü Gas
H2S merupakan factor pembatas bagi kesuburan peraian, kandungan H2S
6 mg/l sudah dpt membunuh ikan dlm bbrp jam saja.
ü Gas
lain yg berasal dr pembongkaran bahan organik adalah gas metana, merupakan gas
yg bersifat mereduksi dan dikenal sbg gas rawa. Gas metana timbul pd proses
pembongkaran hidrat arang dan bahan organic yg tertimbun dlm perairan.
Ø NITROGEN
ü Didalam
perairan dpt berupa nitrogen organik (dlm bentuk protein, asam amino dan urea)
dan nitrogen anorganik (dlm bentuk Ammonia NH3, Ammonium NH4,
Nitrit NO2, Nitrat NO3, dan molekul Nitrogen N2).
ü
Kolam
yg baru dipupuk dgn pupuk kandang/ hijau dlm jumlah banyak dan langsung ditebar
ikan ke dlm kolam, biasanya akan terjadi tingkat mortalitas yg tinggi pd ikan
karena kebanyakan gas CO2. Hal ini sesuai dgn persamaan reaksi sbb :
R.CH.NH2.COOH+O2
R.COOH+NH3+CO2
ü
Bila
keadaan perairan semakin buruk shg O2 dlm air habis, maka proses
pembongkaran bahan organic akan diambil oleh bakteri Nitrosomonas menjadi
senyawa nitrit, reaksinya sbb : 2NH3+3O2 2HNO2+H20
ü
Bila
perairan cukup mengandung kation maka asam nitrit yg terbentuk tsb dpt dirubah
menjadi garam nitrat oleh bakteri nitrobakter, dgn reaksi sbb : 2NaNO2+O2 2NaNO3
ü Garam
nitrat dpt dibongkar oleh bakteri denitrifikasi (Micrococcus denitrifikan) menjadi nitrogen bebas, reaksinya sbb :
5
C6H12O6+24 HNO3 24 H2CO3+6 CO3+18
H2O+12 N2
ü Agar
phytoplankton dpt tumbuh dan berkembang biak dgn subur dlm suatu perairan, maka
kandungan nitrogen tdk boleh kurang dr 4 mg/l (yg diperhitungkan dr kadar N dlm
bentuk nitrat), 1 mg/l P dan 1 mg/l K.
ü Kadar N dlm bentu NH3 dipakai juga
sbg indicator polusi, kadar 0,5 mg/l merupakan batas maksimum. Kadar ammonia yg
dpt mematikan ikan budidaya sebesar 0,1-0,3 mg/l.
ü Kadar
ammonia yg tinggi diakibatkan adanya pencemaran bahan organic yg berasal dr
limbah domestic, industry dan limpasan pupuk pertanian.
ü Semakin
tinggi temperature dan pH dalam suatu perairan maka konsentrasi NH3 semakin
tinggi shg daya racun makin kuat.
ü Pengaruh
pd ikan budidaya bila perairan mengandung kadar NH3 dan NO2 yg
tinggi adalah timbulnya penyakit gas buble atau emboli, penyakit darah coklat
(brown blood)
ü Pencegahan
daya racun nitrit dpt dilakukan dgn menambah klorida (CL-) sebanyak
5 mg/l, sumber klorida adalah garam dapur atau CaCl2.
AGRIBISNIS PERIKANAN
STANDAR KOMPETENSI – MENGIDENTIFIKASI
PARAMETER KUALITAS AIR
KOMPETENSI DASAR :
1. Menyiapkan
peralatan dan bahan yang digunakan dalam identifikasi parameter kualitas air
2. Menjelaskan
macam-macam parameter kualitas air
3. Menjelaskan
teknik pengambilan sampel air
4. Mengambil
sampel air di lapangan
5. Menjelaskan
cara mengukur parameter kualitas air
6. Mengukur parameter kualitas air
PARAMETER KUALITAS AIR
A. SIFAT
FISIK
1. KEPADATAN
(DENSITY/ BERAT JENIS)
ü Jumlah
massa air per satu satuan volume.
ü Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman perairan, yg dipengaruhi oleh
temperatur dan tekanan.
ü Jika
temperatur naik maka kepadatan berkurang dan sebaliknya
ü Nilai
densitas umumnya berkisar 1.02-1.07 gr/cm3
ü
2. KEKENTALAN
(VISCOSITAS)
ü Merupakan
gesekan dalam air yg timbul ketika ada benda yang bergerak dlm perairan.
ü Zat
cair memilik viscositas yg berbeda-beda, contoh air 10 juta x lbh cair drpd
aspal, 100 x lbh cair drpd minyak, 25 x lbh cair drpd asam sulfat.
ü
3. TEGANGAN
PERMUKAAN
ü Kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, shg permukaannya seperti tertutupi oleh
suatu lapisan elstis.
ü Molekul
air mempunyai gaya tarik-menarik terhdp molekul yg ada
ü
Gaya
kohesi molekul air dpt bergabung
dgn molekul air lainnya
ü
Gaya
adhesi air dpt menempel pd
substrat/ benda lain.
ü Dengan
sifat ini air mampu menahan benda-benda kecil dipermukaan, seperti serangga,
itik, silet, klip/ penjepit kertas, jarum dll
ü Pipa
kapiler merupakan salah satu model alat utk mengukur tegangan permukaan
4. SUHU
AIR
ü Kapasitas
panas
ü Fluktuasi
suhu harian di lingkungan darat dpt mencapai 150C, sdgkn di
lingkungan perairan sekitar 30-50C, hal ini disebabkan :
v Absorbsi
(penyerapan) panas matahari pd permukaan
v Angin,
penggerak massa air dan penyebaran suhu
v Aliran
vertical air, lapisan bawah suhu lbh dingin drpd lapisan atas
ü Factor
yg mempengaruhi tinggi rendahnya suhu adalah
v Latitude
(letak tempat terhdp garis edar matahari)
v Altitude
(letak ketinggian dari permukaan laut)
v Musim
v Cuaca
v Naungan
v Waktu
pengukuran
v Kedalaman
air
ü Alat
utk mengukur suhu adalah termometer (satuan ukur 0C)
5. KECERAHAN
DAN KEKERUHAN AIR
ü Kecerahan
merupakan ukuran transparansi perairan
ü Alat
untuk mengukur kecerahan adalah secchi disc (satuan meter)
ü Kekeruhan
adalah sifat optic yg ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan
dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat dalam perairan.
ü Alat
untuk mengukur kekeruhan adalah Jackson Candler Turbidimeter (satuan ukurnya 1
JTU)
ü Factor-faktor
yg menetukan kekeruhan sbb :
v Benda
yang tersuspensi (lumpur)
v Jasad
renik (plankton)
v Warna
air (serasah yg terekstrak/ terlarut)
6. SALINITAS
ü Merupakan
jumlah kadar garam yg terdpt dlm perairan.
ü Garam
mineral yg terdpt diperairan Na, Cl, NaCl, MgSO4, KNO3,
K, dll.
ü Nilai
salinitas utk freshwater 0-5 ppt, brancish-water 6-29 ppt dan marine > 30
ppt.
ü Alat
utk mengukut salinitas adalah Refraktometer/ Salinometer, satuan ukurnya gr per
kg (ppt) atau promil (0/00)
B. SIFAT
KIMIA
1. OKSIGEN
TERLARUT
ü Merupakan
gas yg berperan dlm proses respirasi dan metabolism MH.
ü Sumber
O2 terlarut berasal dari :
v Difusi
O2 dr udara ke perairan
v Air
hujan
v Proses
fotosintesis
CO2
+ 12 H2O C6H12O6
+ 6 H2O + 6 O2
ü Pengurangan
O2 terlarut disebabkan oleh :
v Proses
respirasi
v Penguraian
bahan organik
ü Alat
utk megukur O2 terlarut adalah DO meter (satuan ukurnya ppm atau
mg/l)
ü Utk
skala Lab. Mengukuran O2 terlarut dilakukan menggunakan metode
Winkler dgn menggunakan rumus sbb :
1000
O2
terlarut = ------------------- x P x 0.16
Sampel Air (ml)
Keterangan
: P = Volume titrasi yg
dihabiskan (ml)
0.16 =
Nilai tetapan
2. KARBONDIOKSIDA
BEBAS
ü Merupakan
hasil buangan oleh MH melalui proses pernafasan.
ü Reaksi
kimia sbb :
CO2
+ H2O H+ +
HCO3-
ü Alat
utk megukur CO2 bebas adalah CO meter (satuan ukurnya ppm atau mg/l)
ü Utk
skala Lab. Mengukuran O2 terlarut dilakukan menggunakan metode
Titrasi dgn menggunakan rumus sbb :
1000
CO2
bebas = A X B X 22 X -------------------
Sampel Air (ml)
Keterangan
: A = Volume penitraan Na2CO3
(ml)
B =
Normalitas penitraan (ml)
0.16 =
Nilai tetapan
3. pH
AIR
ü Merupakan
suatu ukuran dari kadar ion H+ dan menunjukan suasana air apakah
bersifat asam atau basa.
ü pH (puissance
negative de Hidrogen) dinyatakan dengan angka 1-14
ü Tinggi
rendahnya pH dipengaruhi oleh O2 dan CO2. Apabila O2
naik maka pH akan naik dan sebaliknya, namun apabila CO2 naik
maka pH akan turun dan sebaliknya, berikut reaksi kimianya :
C
+ CO2 HCO3
HCO3 H+ + CO-3
Jadi,
semakin bnyk ion H+ maka suasana semakin asam.
ü Untuk
mengukur pH dapat menggunakan alat pH meter dan kertas pH universal (kertas
lakmus)
4. BAHAN
ORGANIK DAN GARAM MINERAL
ü Mineral
merupakan salah satu unsur kimia yg selalu ada dlm suatu perairan, Ex. Kalsium
(Ca), Pospor (P), Magnesium (Mg), Potassium (K), Sodium (Na), Sulphur (S), Zat
besi (Fe), Tembaga (Cu), dll
ü Bahan
organic yg ada dlm perairan berupa serasah (daun yg membusuk), bangkai organisme,
pupuk organic dll
5. NITROGEN
ü Didalam
perairan dpt berupa nitrogen organik (dlm bentuk protein, asam amino dan urea)
dan nitrogen anorganik (dlm bentuk Ammonia NH3, Ammonium NH4,
Nitrit NO2, Nitrat NO3, dan molekul Nitrogen N2).
ü
Protein NH3 + NO2
NH3
+ NO2 NO3
ü Proses
nitrifikasi
NO4+
+ 1.5 O2 NO2+
+ 2H+ + H2O (bakteri nitrosomonas)
ü Proses
nitratasi
NO2
+ 0.5 O2 NO3
(bakteri nitrobakter)
ü Untuk
mengukur kandungan nitrogen menggunakan alat spektrofotometer (satuan ukurnya
ppm atau mg/l)
6. ALKALINITAS
DAN KESADAHAN
ü Alkalinitas
menggambarkan jumlah basa (alkali) yg terkandung dlm air, sdgkn alkalinitas
total adalah konsentrasi total dari basa yg terkandung dlm air yg dinyatakan
dlm ppm setara dgn kalsium karbonat.
ü Alkalinitas
juga disebut sebagai daya mengapung asam (DMA) yaitu kemampuan perairan utk
menyangga goncangan pH.
ü Alkalinitas
dapat diukur dgn menggunakan metode Titrasi sbb :
1000
Alkalinitas
= A X W X 50 X -------------------
Sampel Air (ml)
Keterangan
: A = Volume penitraan H2SO4
(ml)
W =
Normalitas penitraan (ml)
50 =
Nilai tetapan
ü Kesadahan
/ kekerasan air (hardness) disebabkan banyaknya mineral dalam air yang berasal
dari batuan tanah, baik dalam bentuk ion maupun ikatan molekul.
ü Derajat
kekerasan air biasanya dinyatakan dlm 0dH, menggunakan nilai standar
yg dinyatakan oleh kadar Ca++ dan Mg++ dlm bentuk CaCO3
atau CaO dan MgO dalam satuan mg/l air.
ü Kadar
CaCO3 dan derajat kekerasan air
Katagori
|
Kadar CaCO3 (mg/l)
|
Kekerasan (0dH)
|
Soft (lunak)
Moderately soft (agak lunak)
Slighty hard (sedang)
Moderately hard (agak keras)
Hard (keras)
Very hard (amat keras)
|
0-50
50-100
100-200
200-300
300-450
>450
|
0-3
3-6
6-12
12-16
16-25
>25
|
ü
Alat
utk mengukur kekerasan air menggunakan dH meter (0dH),
bisa juga menggunakan metode Titrasi jika dilakukan skala Lab. Alat lain yg
lebih praktis dgn GH test (general hardness test).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan